Kekayaan kuliner Indonesia salah satunya juga terlihat dari
keanekaragaman jajanan pasar yang kita miliki. Sayangnya, saat ini banyak dari
jenis jajanan pasar yang tak dikenal oleh anak-anak zaman sekarang. Ini membuat
jajanan pasar menjadi kurang populer. Melihat fenomena ini, Glenn Ardiansyah
kemudian berinisiatif untuk berkreasi dan berinovasi untuk bisa melestarikan
keberadaan jajanan pasar, sehingga popularitasnya tak tergerus oleh
munculnya makanan-makanan asing.
Bisnisnya diawali tahun 2011, Glenn memperkenalkan aneka
jajanan pasar ke dalam bentuk kartun yang diberi nama Kartun Jajanan Pasar
(Japarr). Kartun Japarr ini kemudian diaplikasikan ke dalam bentuk produk
seperti: boneka, kaus, serta sandal rumah. Karakter yang diperkenalkan
diantaranya: gethuk, onde-onde, klepon, cenil, lemper, kue kukus, moci,
nagasari, dadar gulung, clorot, apem, dan masih banyak lagi karakter lainnya
yang berasal dari jenis jajanan pasar.
Hasil karyanya yang lucu, unik, dan menarik mata ini
direspon sangat baik oleh pasar. Kini, Kartun Japarr memproduksi sebanyak 3000
buah boneka setiap bulannya, dengan harga 36 ribu hingga 40 ribu rupiah per
unitnya. Sedangkan untuk kaus, produksinya mencapai 350 unit per bulan, dengan
harga 65 ribu hingga 100 ribu rupiah per buah. Omzet yang diperoleh Kartun
Japarr setiap bulannya telah mencapai angka 100 juta. Dan wilayah pemasarannya
telah tersebar ke berbagai penjuru Indonesia, di antaranya: Jakarta, Jawa
Timur, Palembang, dan Papua.
Untuk melestarikan kuliner Indonesia, tak berarti kita harus
terjun ke dunia kuliner. Glenn telah membuktikan bahwa ada banyak cara yang
bisa kita tempuh untuk melestarikan kuliner Indonesia, salah satunya dengan
yang dipilih Glenn, yaitu menggunakan media kartun yang diaplikasikan ke
berbagai produk seperti boneka dan kaus. Gimana denganmu sobat, apa
kreativitasmu untuk melestarikan kuliner Indonesia?
Sumber referensi tulisan:
peluangusaha.kontan.co.id
female.kompas.com
bisnisukm.com
Sumber gambar:
kartunjaparr.blogspot.com
0 comments:
Post a Comment