Bisnis lampu benang yang kini digeluti pria asal Surabaya
bernama Guntoro Rusli, bermula dari aktivitasnya melanglang buana ke berbagai
penjuru dunia sebagai konsekuensi dari profesinya sebagai pelaut. Satu waktu
saat berkunjung ke Thailand, Guntoro tertarik melihat banyak kerajinan lampu
yang menghiasi dekorasi restoran, yang modelnya mirip dengan yang ia lihat di
Bali. Dari situlah, Guntoro kemudian nekat mengajak temannya yang merupakan
seorang desain interior hotel di Bali, untuk membuat kerajinan lampu hias
dengan peralatan seadanya kala itu.
Meski hanya bermodalkan benang, lem, dan balok, tapi berkat
daya kreativitas yang tinggi, Guntoro berhasil membuat 500 buah lampu benang
yang kemudian ia coba pasarkan dengan menitipkannya ke temannya yang berada di
Bali, dan juga menitipkannya di salah satu gerai pusat perbelanjaan di Surabaya.
Ternyata, respon konsumen sangat bagus, buktinya lampu sebanyak 500 buah yang
ia produksi ludes hanya dalam waktu dua bulan.
Hal itu kemudian membuatnya bertekad untuk serius menekuni
bisnis lampu benang. Usaha lampu benang ini resmi didirikannya sejak tahun 2009
dengan nama Light Craft Indonesia. Pria yang tahun ini genap berusia 34 tahun,
mengaku tak pernah mengikuti pelatihan apapun untuk membuat kerajinan, semua
serba otodidak. Namun, Guntoro betul-betul serius di bisnis ini, ia terus
berinovasi agar karyanya selalu diterima dan diminati oleh pasar.
Saat ini, Light Craft memproduksi 1000 hingga 3000 buah
lampu setiap bulannya. Dengan harga jual yang ditawarkan dari mulai 35 ribu
rupiah hingga 2,7 juta rupiah, Guntoro bisa meraup untung hingga 500 juta per
bulannya. Pemasarannya tak hanya sebatas di dalam negeri saja, lampu benang
Light Craft telah berhasil di ekspor ke negara Malaysia, Singapura, dan juga
Italia. Tak heran jika Guntoro terus berusaha memperkuat bisnis lampunya ini,
sebab keuntungan dan hasil yang diperoleh memang menyilaukan ya, sobat
Sumber referensi tulisan:
ekbis.sindonews.com
m.tribunnews.com
bisnisukm.com
Sumber gambar:
suara.com
PPI
0 comments:
Post a Comment